Sunday 29 April 2018

POTENSI PERIKANAN DAN WISATA BAHARI DI PULAU LEMUKUTAN

Banyak hal yang belum tergali dengan maksimal di wilayah pulau Lemukutan salah satunya potensi perikanan selain potensi wisata bahari, saya jelaskan tentang Pulau Lemukutan sebelum bahas potensinya,

LETAK GEOGRAFIS
 Pulau Lemukutan terletak di Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Bengkayang, kordinat :  0° 46' 1.000" LU 108° 42' 33.000" jaraknya sekitar 115 Km dari kota Pontianak yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, bisa ditempuh dengan jalur darat menggunakan mobil maupun sepeda motor dengan lama perjalanan sekitar 3 jam ke pelabuhan Teluk Suak, jangan khawatir jalan menuju kesana merupakan jalan Provinsi tidak ada aral maupun rintangan kita bisa dengan nyaman berkendara menuju kesana alias jalannya mulus, kalau anda menempuh perjalanan dari Kota Singkawang malah lebih dekat sekitar 30 Km lebih tidak sampai satu jam perjalanan, anda bisa memanfaatkan navigasi google maps supaya lebih mudah dan nyaman, sesampainya di pelabuhan Teluk Suak anda bisa menitipkan kendaraan disana biasanya ada jasa penitipan kendaraan dijamin aman. sementara ini akses menuju ke Pulau Lemukutan baru bisa dilalui melalui pelabuhan ini, saya tidak tahu juga kalau ada peabuhan lain tetapi setahu saya hanya Teluk Suak saja akses menuju kesana dengan menggunakan kapal kayu atau orang disana biasa menyebutnya motor air, jasa penyebrangan motor air hanya tersedia mulai pukul 7 pagi sampai pukul 10 siang dengan lama perjalanan sekitar 1 jam kalau cuaca bagus, tapi biasanya pagi-pagi lautnya teduh tidak begitu bergelombang, kecuali sore karena pulau Lemukutan berhadapan langsung dengan laut China Selatan yang terkenal ombaknya lumayan tinggi.

pelabuhan Teluk Suak
POTENSI WISATA BAHARI
Pulau lemukutan merupakan
daerah Konservasi dimana penggunakan alat tangkap hanya diperbolehkan dengan menggunakan pancing dan Bagan milik masyarakat disana, Bagan itu adalah alat penangkapan ikan yang dipancang dilaut dioperasikan pada malam hari dengan menggunakan lampu tradisional atau bahasa lokalnya pertomak atau strongkeng, sedangkan bagan bahasa lainnya terutama masyarakat Riau Kepulauan menyebutnya kelong cacak atau Bagang bahasa Bugis Makasarnya, sedangkan masyarakat Kalimantan Barat ada juga yang menyebutnya Jermal hanya beda sedikit saja antara alat penangkapan dengan hasil penangkapan, Bagan lebih Kepada ikan kecil-kecil atau ikan teri sedangkan jermal lebih ke alat penangkapan udang, tetapi metodenya hampir sama, sangat seru sekali kalau anda berkesempatan ikut langsung menyaksikan bagaimana para nelayan mengoperasikan alat tangkap tersebut, kita bisa memasak langsung disitu jenis ikan dan udang dalam kondisi sangat fresh atau segar, 

Bagan ikan
karena merupakan wilayah konservasi maka jangan heran kalau terumbu karangnya sangat terawat, bagi anda yang hoby snorkling saya kira sayang sekali kalau anda melewatkan pesona bawah airnya. disana sekarang sudah dibangun penginapan sederhana yang juga menyediakan guide maupun peralatan penyelaman, jadi jangan khawatir bagi pemula pun bisa dengan mudah dan aman karena akan dipandu, saya sendiri bisa merasakan sensasi penyelaman yang menurut saya hanya di Pulau Lemukutanlah di Kalimantan Barat ada lokasi yang sangat bagus untuk snorkling maupun diving, dijamin tidak akan mengecewakan, masyarakat disana sangat ramah dan hangat turis lokal maupun asing akan dianggap seperti keluarga,

POTENSI PERIKANAN
selain potensi perikanan tangkap yang hanya bisa dilakukan dengan memancing dan alat penangkapan bagan, potensi lain adalah budidaya ikan kerapu, baik itu yang hasil penangkapan bubu maupun budidaya ikan kerapu dengan metode keramba jaring apung ( KJA ) hasil penangkapan ikan kerapu dengan menggunakan bubu sangat menjanjikan, banyak diantaranya masyarakat Pulau Lemukutan yang memelihara ikan kerapu hasil penangkapan dengan bubu kawat, jenis ikannya antara lain yang paling banyak adalah kerapu sunu, atau kerapu Lodi, 

Kerapu Sunu hasil tangkapan nelayan
selain kerapu sunu dan juga jenis kerapu lainnya seperti kerapu lumpur, kerapu macan, maupun ikan karang lainnya. saya malah berfikir kalau ikan kakap putih sangat potensial dikembangkan disana, walaupun memang perlu beberapa metode dalam hal mengawali dari segi tekhnis budidayanya, hal ini tentu saja akan mengangkat ekonomi warga pulau Lemukutan yang notabene berkerja sebagai nelayan hal ini bisa menjadi solusi alternatif penghasilan mereka maupun lapangan kerja bagi para pembudidaya ikan yang ada disana, semoga hal ini jadi perhatian pemerintah untuk bisa mengarahkan, memfasilitasi dan memberikan bantuan baik tekhnis maupun materi dari segi permodalan. 



No comments: