Thursday 7 November 2019

PENGGEMUKAN UDANG LIPAN


   Ini salah satu pertanyaan yang paling sering saya dapatkan dari para pembaca, baik melalui telepon ataupun melalui whatsap, “ pak, gimana sih cara pelihara udang lipan “. Kemudian ada yang bertanya lagi, “ pak, gimana sih rasanya udang lipan “ ada juga yang bertanya tentang bagai mana cara pemeliharaannya, media yang tepat dan ada juga yang bertanya tentang pangsa pasarnya, baiklah saya akan coba berikan penjelasan tentang masalah diatas, sebetulnya yang saya maksud pemeliharaan disini bukanlah penetasan dari telur yang diambil dari induknya, melainkan penggemukan udang dari hasil tangkapan nelayan, karena kalau penetasan setahu saya sampai saat ini belum ada tekhnik yang tepat tentang bagaimana cara mengembangbiakan udang jenis ini, dan belum ada yang pernah menguji coba, hanya saja kalau penggemukan itu pernah saya lakukan, bisa dengan intensif maupun semi intensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek pendukung baik sarana maupun prasarana, lokasi juga bisa menjadi factor pendukung dari program tersebut, yang mana lokasi yang dimaksud adalah lokasi yang mudah dijangkau dan sudah teraliri listrik 24 jam ini khusus untuk pemeliharaan intensif.




Ciri-ciri udang dengan kualitas yang kurang padat dagingnya adalah sebagai berikut : kulit luar cendrung lebih lembut dan mudah ditekan, kondisi fisik udang cendrung lemah dan tidak agresif, warna udang lebih pucat, sedangkan warna udang yang bagus adalah hijau kekuningan cerah pada punggungnya dengan kontur kulit yang keras, pada contoh gambar dibawah adalah jenis udang lipan yang masih belum keras dan sedikit pucat warnanya hijau keputih putihan. Udang jenis tersebut cendrung mudah mati dan kualitas dagingnya kurang baik.
Ada 3 tekhnik pemeliharaan yang akan saya uraikan, hal ini bisa disesuaikan dengan lokasi, anda tinggal pilih salah satunya, mana yang cocok diaplikasikan didaerah anda.

1. Pemeliharaan dibak beton
untuk pemeliharaan dibak beton perlu diperhatikan beberapa sarana penunjang dan ini masuk dalam kategori Intensif yaitu melakukan pemeliharaan dengan system sirkulasi, tentu saja hal ini harus didukung oleh listrik yang beroperasi 24 jam ini untuk menggerakan pompa air dan aerator, air disedot dari laut melalui pompa ukuran 1 Inchi atau 2 inchi dialirkan ke bak penyaringan atau filter air yang kemudian didistribusikan ke bak pemeliharaan, adapun lebih lengkapnya adalah sebagai berikut :

- Pompa air ukuran 1-2 inch 2 unit
- Instalasi pipa pvc ukuran 1-2 inch 
- Bak filter ukuran 2x3 meter ( filter dari batu kerikil dan pasir halus ) 1 unit
- Instalasi pipa pvc untuk mendistribusikan air dari bak filter ke bak pemeliharaan
- Bak pemeliharaan ukuran 3x4 meter atau 2x3 meter 8 unit atau sesuai kebutuhan
- Aerator kapasitas 100 titik lengkap dengan selang dan batu aerator 
- Pasir putih halus untuk dasar bak sesuai keperluan
- Generator kapasitas 6000 Kw


Item tersebut diatas merupakan syarat kelengkapan untuk melakukan pembesaran dibak, mungkin anda bisa menambahkan beberapa alat sesuai dengan kebutuhan, nah,,, setelah tempat dan fasilitas lengkap, anda tinggal memulai dengan terlebih dahulu melakukan pengisian pasir putih pada dasar bak pemeliharaan, dengan ketebalan pasir antara 10 s/d 20 cm, kemudian setelas instalasi pipa dan aerator selesai dipasang anda tinggal mengisi bak dengan air laut dengan ketinggian antara 30 cm s/d 40 cm, anda tinggal melakukan setting ketinggian air melalui pipa pembuangan air yang dipasang pada instalasi bak, setelah selesai lalu tinggal memasukan udang kedalam bak dengan jumlah kepadatan antara 200 s/ 300 ekor untuk ukuran bak 3x4 meter, disini yang dimasukan adalah udang yang akan digemukan, atau bisa juga sebagai sarana penyegaran untuk udang yang akan dikirim keluar kota, atau bahkan akan dikirim keluar negeri, 



Untuk perawatan dilakukan pemberian pakan 2 x sehari dengan pakan ikan rucah yang dipotong-potong, pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari, diusahakan pemberian pakan tidak berlebihan karena sisa-sisa pakan akan tertinggal didalam pasir, untuk pembersihan bak pemeliharaan dilakukan rutin selama 4 hari sekali caranya adalah air didalam bak diturunkan sampai kering kemudian pasir yang ada dilama bak pemeliharaan disemprot dengan air laut sampai air yang keluar dari pembuangan terlihat jernih, setelah itu isi kembali bak pemeliharaan seperti biasa.
Anda bisa melakukan pengecekan secara berkala terhadap kualitas udang, akan ada perubahan dari segi warna dan tingkat kekerasan dari tubuh udang tersebut, lakukan penyortiran untuk udang yang telah siap untuk dijual kepasaran. Jangka waktu pemeliharaan berkisar antara 2 sampai 3 minggu udang telah siap untuk dijual, sementara untuk udang yang berukuran kecil untuk mendapatkan ukuran ideal cendrung memerlukan waktu antara 1 sampai 2 bulan atau setelah udang melakukan moulting sebanyak 2 kali.

2. Pemeliharaan di keramba jaring apung
Untuk anda yang memiliki keramba jarring apung mungkin sudah familiar dengan tekhnik yang saya sampaikan disini, namun biasa keramba jarring apung biasa dipakai untuk memelihara ikan, ini merupakan salah satu alternative dimana kermba jarring apung bisa digunakan untuk pembesaran atau penggemukan udang lipan, dikeramba jarring apung pemeliharaannya relative lebih murah berbeda dengan dibak beton. 



Jarring yang digunakan adalah jarring dengan ukuran mata jarring ¼ inchi dengan ukuran jarring 3x3 meter persegi atau disesuaikan, setelah jarring siap dan terpasang anda tinggal memasukan udang kedalam jarring pemeliharaan, disini ketinggian jarring adalah 60 cm dari permukaan air, untuk perawatan seperti biasa dilakukan pemberian pakan berupa potongan ikan rucah yang dipotong besar-besar, lakukan pengecekan secara berkala untuk menghindari predator yang membolongi jarring, biasa predator yang saya maksud disini adalah ikan buntal yang memakan sisa-sisa dari pakan udang lipan. Kondisi udang harus terus dikontrol ini bertujuan untuk mengetahui udang mana saja yang sudah layak untuk dijual atau dikonsumsi.

3. Pemeliharaan dikeramba jaring tancap
Tekhnik ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan pemeliharaan di keramba jarring apung, hanya yang membedakan adalah lokasi pemeliharaan saja, kalau jarring apung penempatan jarring pemeliharaan cendrung agak jauh dari daratan sementara untuk jarring tancap relative dekat dengan daratan atau di bibir pantai yang tidak begitu terpengarung oleh pasang surut air laut.
System pemeliharaan dengan jarring tancap juga bisa diaplikasikan ditambak bekas tambak udang anda bisa memodifikasi jarring pemeliharaan sehingga menyerupai keramba jarring apung, yang membedakan adalah penggunaan drum atau pelampung pada jarring apung sementara ditambak bisa dibuatkan keramba jarring apung dengan memasang tiang penahan jarring yang ditancapkan kedasar kolam.

Cara pemeliharaanya sama dengan yang jelaskan diatas hanya saja anda perlu memerhatikan outlet pembuangan air hujan didalam kolam supaya air hujan bisa terbuang. Demikian penjelasan tentang cara memelihara udang lipan.

No comments: